Puluhan simpatisan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) mengamuk karena tidak mendapat uang transpor usai menghadiri kampanye di Istora Senayan, Jakarta. Beberapa dari mereka juga membuang kaus kampanye PKPI.
Samsudin alias Udin, warga Cilincing, Jakarta Utara, mengatakan panitia sudah menjanjikan akan memberi uang transpor Rp25 ribu. Namun saat pulang, dirinya hanya mendapat Rp15 ribu.
"Bagaimana mau nyapres, dia saja pelit. Pilih yang lain sajalah," kata Udin kepada Warkopbekasi.com Jumat (28/3/2014).
Sementara Koordinator Pemenangan dan Pengumpulan Massa PKPI, Linda, mengakui kericuhan terjadi karena uang transpor tak sesuai dengan yang dijanjikan.
"Kita bilang ke mereka kalau mau dengan dana segitu ya silakan. PKPI memang ada dana untuk transpor dan uang capeknya, tapi ya saya enggak tahu jumlahnya," ujar Linda.
Kericuhan bertambah parah ketika seorang panitia pingsan karena kewalahan menghadapi puluhan simpatisan yang kecewa.
Pantauan Warkopbekasi.com, puluhan simpatisan yang mengamuk membuang baju berlogo PKPI dan bertuliskan nama Bea Larasati Iskandar, caleg DPR dari Dapil DKI. Warkop-bekasi.blogspot.com
"Kita bilang ke mereka kalau mau dengan dana segitu ya silakan. PKPI memang ada dana untuk transpor dan uang capeknya, tapi ya saya enggak tahu jumlahnya," ujar Linda.
Kericuhan bertambah parah ketika seorang panitia pingsan karena kewalahan menghadapi puluhan simpatisan yang kecewa.
Pantauan Warkopbekasi.com, puluhan simpatisan yang mengamuk membuang baju berlogo PKPI dan bertuliskan nama Bea Larasati Iskandar, caleg DPR dari Dapil DKI. Warkop-bekasi.blogspot.com
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !