Delapan pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) menjalani sidang kasus pencabulan yang dialami F, gadis 13 tahun. Sidang yang digelar di Pengadilan Negeri Depok itu berlangsung tertutup, Kamis 27 Maret 2014.
Lewat persidangan ini terungkap pencabulan berlangsung sejak November 2013 lalu dan baru terkuak Senin 3 Februari 2014. Para terdakwa membantah jika pencabulan itu dilakukan di bawah ancaman dan kekerasan. Mereka mengaku, persetubuhan dilakukan atas dasar suka sama suka.
"Dari hasil visum dibuktikan tidak ada kekerasan. Ini dilakukan suka sama suka. Inilah yang jadi pelajaran buat kita semua, betapa mengkhawatirkannya moral para generasi bangsa ini," kata Saharwan Perkasa, kuasa hukum terdakwa di PN Depok.
"Dari hasil visum dibuktikan tidak ada kekerasan. Ini dilakukan suka sama suka. Inilah yang jadi pelajaran buat kita semua, betapa mengkhawatirkannya moral para generasi bangsa ini," kata Saharwan Perkasa, kuasa hukum terdakwa di PN Depok.
Saharwan menganggap kasus ini juga membutuhkan perhatian khusus dari sekolah. Menurutnya, tugas guru itu bukan hanya mengajar, tapi juga mendidik.
"Ini mereka (terdakwa) masih berstatus pelajar SMP semua. Mereka harus mendapat perhatian juga dong, jangan hanya prestasinya saja tapi yang bermasalah juga harus diperhatikan. Saya harap ada pertimbangan yang manusiawi untuk mereka," kata Saharwan saat mengantar dua terdakwa,AS (15) dan S (14) ke mobil tahanan.
Sidang akan kembali dilanjutkan pekan depan dengan menghadirkan enam terdakwa lainnya. Dua terdakwa yang disidang hari ini dituntut dengan ancaman 1,6 tahun penjara.
Untuk diketahui, Senin 3 Februari 2014, F diantarkan ke rumahnya di kawasan Cimanggis Depok, dalam keadaan tak sadarkan diri oleh sejumlah pelaku.
Dari situ terungkap, siswi kelas 1 SMP tersebut menjadi korban perkosaan secara bergilir yang dilakukan oleh delapan remaja yang juga masih berusia belasan tahun dan duduk di bangku SMP. Sebelum digilir, para pelaku lebih dulu mencekokinya dengan minuman keras
warkopbekasi.com
"Ini mereka (terdakwa) masih berstatus pelajar SMP semua. Mereka harus mendapat perhatian juga dong, jangan hanya prestasinya saja tapi yang bermasalah juga harus diperhatikan. Saya harap ada pertimbangan yang manusiawi untuk mereka," kata Saharwan saat mengantar dua terdakwa,AS (15) dan S (14) ke mobil tahanan.
Sidang akan kembali dilanjutkan pekan depan dengan menghadirkan enam terdakwa lainnya. Dua terdakwa yang disidang hari ini dituntut dengan ancaman 1,6 tahun penjara.
Untuk diketahui, Senin 3 Februari 2014, F diantarkan ke rumahnya di kawasan Cimanggis Depok, dalam keadaan tak sadarkan diri oleh sejumlah pelaku.
Dari situ terungkap, siswi kelas 1 SMP tersebut menjadi korban perkosaan secara bergilir yang dilakukan oleh delapan remaja yang juga masih berusia belasan tahun dan duduk di bangku SMP. Sebelum digilir, para pelaku lebih dulu mencekokinya dengan minuman keras
warkopbekasi.com
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !